Sabtu, Januari 18, 2025
BerandaBale JabarPembebasan Lahan Cieunteung Segera Terealisasi

Pembebasan Lahan Cieunteung Segera Terealisasi

Kepala Satker PJSA-BBWS Citarum, Ahmad Sajidin (kiri) saat berdialog dengan warga Kp Cieunteung Kel/Kec Baleendah, Kab Bandung di Kantor BBWS, Jl Cidurianj, Kota Bandung, Jumat (20/1). by iwa/bbcom
Kepala Satker PJSA-BBWS Citarum, Ahmad Sajidin (kiri) saat berdialog dengan warga Kp Cieunteung Kel/Kec Baleendah, Kab Bandung di Kantor BBWS, Jl Cidurianj, Kota Bandung, Jumat (20/1). by iwa/bbcom

BANDUNG – Pembebasan lahan Kampung Cieunteung RW 20 Kelurahan/Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung segera terealisasi dalam waktu dekat. Pembebasan lahan seluas 8.700 hektar itu dilakukan untuk kepentingan pembangunan kolam retensi banjir akibat luapan Sungai Citarum yang selama ini merendam kampung tersebut.

Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jaringan Sumber Air-Balai Besar Wilayah Sungai (Satker PJSA-BBWS) Citarum, Ahmad Sajidin mengatakan, untuk teknis pembayaran akan segera dilakukan pada triwulan pertama 2017 ini, setelah tanah tersebut dinilai oleh tim appraisal. Jika tanah warga sudah dibayar, maka warga harus segera mengosongkan tanah dan bangunannya. Sementara untuk pembayaran tahap kedua paling lambat dilakukan pada triwulan keempat 2017.

“Masyarakat sudah menerima dan menyetujui untuk pembebasan lahan terutama di RT 01 dan 03 RW 20. Anggarannya sudah disiapkan, kemudian nanti menyusul dalam waktu dekat akan ada tim appraisal yang akan mengukur dan menilai harga lahannya. Setelah warga setuju dengan nilai yang ditentukan oleh appraisal, nanti ditentukan jadwal pembayarannya, yang akan ditransfer melalui rekening pemilik lahan yang bersangkutan,” terang Ahmad Sajidin usai sosialisasi pembebasan lahan bersama warga Cieunteung di Kantor BBWS, Jl. Inspeksi Cidurian Soekarno-Hatta, Bandung, Jumat (20/1/17).

Lebih lanjut Ahmad menjelaskan ditetapkannya wilayah RT 1 dan RT 3 yang lebih dulu dibebaskan sebab secara desain teknis pengerjaan fisik kolam retensi di wilayah tersebut lebih didahulukan. Terlebih di wilayah RT 1 dan 3 terdapat pula tanah negara atau milik BUMN PT KAI, yang bisa lebih didahulukan pengerjaan fisiknya.

Pada kesempatan itu Ahmad mengakui pemerintah pusat pada tahun anggaran ini baru bisa menyiapkan anggaran sepertiga dari total anggaran yang dibutuhkan untuk pembebasan lahan. Kendati begitu pihaknya menjamin pembayaran untuk seluruh lahan yang dibutuhkan dalam pembangunan kolam retensi itu akan dituntaskan hingga akhir tahun 2017, termasuk untuk RT 2 dan RT 4 di RW 20, juga untuk RW 9 dan RW 28.

Menurut data BBWS dari 8.700 Ha lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan kolam retensi, seluas 0,800 Ha merupakan lahan milik BBWS Citarum, milik PT KAI seluas 1.100 Ha, sementara milik warga seluas 6.800 Ha yang terdiri dari 422 pemilik dan 452 bangunan.

“Warga pun bisa memakluminya dan pembebasan lahan akan terus berlanjut. Meskipun dana yang ada baru sepertiga dari total yang dibutuhkan, tapi warga menginginkan pembebasan lahan lebih cepat lebih baik” imbuh Ahmad.

Ketua RW 20 Kampung Cieunteung, Jaja membenarkan jika warganya ingin pembebasan lahan segera teralisasi. Hanya saja kendalanya kini anggaran yang ada baru tersedia baru sepertiganya saja. “Keinginan warga agar secepatnya dibebaskan. Jadi ya kita harus terima dana yang ada dulu agar dana yang ada bisa terserap. Sisanya nanti menyusul,” kata Jaja.

Menurutnya, harga lahan yang diinginkan warga nilainya bervariatif di kisaran Rp1 hingga Rp2 juta per meter. “Tapi intinya warga menginginkan harga tanah mereka jangan sampai terlalu rendah dari harga pasaran,” tandas Jaja. [iwa]

BERITA LAINYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

TERKINI