
BANDUNG – Presiden RI Joko Widodo memberi arahan dan motivasi kepada ratusan peserta Apel Danrem dan Dandim se-Indonesia di Pussenif Kodiklat TNI AD Jl.Supratman No.58 Bandung, Senin (26/11/18). Di hadapan 510 peserta apel, Presiden berpesan agar netralitas TNI dalam Pemilu 2019 harus betul-betul dijaga.
“Intinya saya berpesan agar netralitas TNI harus terus dijaga. Di samping menjaga stabilitas politik dan keamanan pun sangat perlu dalam pembangunan di negara kita, baik yang berjangka menengah maupun jangka panjang,” tandas Presiden kepada wartawan usai memberi pengarahan.
Jokowi juga memberi motivasi agar TNI cepat merespon terhadap dunia yang sudah berubah dengan cepat sekali. Presiden menandaskan, perubahan global yang begitu cepat dan besar, harus direspon pula dengan strategi yang besar juga.
“Penting sekali bagi TNI untuk merespon dan merencanakan perubahan yang ada. Riset-riset mengenai strategi hankam ke depan seperti apa, misalkan memindahkan markas-markas ke timur barat atau utara, semua perlu kajian sehingga bisa diputuskan ke mana kita harus melangkah,” pesan Jokowi.
Dalam apel bertema Satukan Tekad Sukseskan Pemilu 2019 ini, sebanyak 510 pejabat Danrem, Dandim serta para asisten teritorial dari seluruh tanah air berkumpul di Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) Kodiklatad Jl Supratman 50 Bandung. Kegiatan yang dibuka langsung Presiden Jokowi ini mendatangkan para penceramah dari berbagai pejabat tinggi negara.
Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat (Danpusterad) Mayjen TNI Hartomo menjelaskan tujuan kegiatan ini untuk memantapkan penyampaian informasi, kesamaan pola pikir, aplikasi tentang kebijakan pimpinan TNI AD serta evaluasi tindakan para Danrem dan Dandim dalam menyikapi permasalahan pembinaan teritorial di wilayahnya, untuk mendukung tercapainya tugas pokok TNI AD, khususnya menjelang Pemilu 2019.
“Pertahanan negara yang menggunakan sistem pertahanan yang bersifat semesta, TNI AD dalam membina, mengelola dan memanfaatkan potensi nasional bagi kepentingan pertahanan aspek darat, dilaksanakan bersama pemerintah, instansi terkait dan komponen bangsa lainnya melalui pembinaan teritorial,” terang Danpusterad.
Mayjen TNI Hartomo menambahkan, pembinaan teritorial sebagai salah satu fungsi utama TNI AD pada hakekatnya untuk membantu pemerintah secara dini dalam menyelenggarakan perencanaan, persiapan, pelaksanaan, pengembangan, pengerahan, dan pengendalian potensi wilayah pertahanan, dengan segenap aspeknya menjadi kekuatan ruang, alat, dan kondisi juang yang tangguh, serta terwujudnya kemanunggalan TNI dengan rakyat, bagi kepentingan pertahanan negara, di mana hal tersebut dilakukan oleh SAtuan Komando Keilayahan (Satkowil),” pungkas Danpusterad. ***