
CILEUNYI – Polsek Cileunyi dan Polres Bandung melakukan pembinaan terhadap puluhan warga yang diduga preman di terminal bayangan Cileunyi Kabupaten Bandung, Jumat (4/3/16). Pembinaan itu dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan Operasi Simpatik 2016 yang digelar sejak Selasa (1/3/16) lalu.
“Ada sebanyak 20 orang yang diduga preman sedang berada di kawasan Cileunyi,” kata Kapolres Bandung AKBP Erwin Kurniawan melalui Kapolsek Cileunyi Kompol Drs. H. Edi Suwandi, Jumat (4/3/16).
Menurut Edi, para preman tersebut langsung diberikan pembinaan, agar tidak mengganggu kenyamanan dan ketertiban masyarakat sekitar. Kapolsek mengaku banyak laporan yang masuk ke pihaknya jika keberadaan preman di wilayah itu dinilai sudah meresahkan masyarakat.
Sebab, mereka dinilai mengganggu kenyamanan warga sekitar. Apalagi tindak tanduk mereka dibarengi dengan kekerasan dan melakukan penekanan kepada masayarakat yang ada di sekitarnya terutama terhadap mereka yang akan menggunakan jasa transportasi umum.
“Ada sebagian dari mereka yang merupakan calo penumpang bus. Mereka diarahkan untuk tidak melakukan penekanan terhadap para calon penumpang untuk naik ke salah satu PO atau bus tertentu,” tegas Edi.
Edi menambahkan para preman yang terjaring dalam Operasi Simpatik 2016 itu, selain dibina juga semua identitasnya dicatat oleh pihak kepolisian. Sehingga jika ke depan ada kejadian kriminalitas di wilayah tersebut pihaknya bisa dengan mudah mendapatkan petunjuk dari biodata yang sudah dicatat.
“Pendataan terhadap para preman itu, bagian dari operasi penyakit masyarakat (pekat). Selain operasi preman, kami juga melakukan razia miras dengan harapan tidak ada warga yang menjadi korban miras,” kata Edi. (fik)