
RANCAEKEK – Bencana banjir yang menggenangi lebih dari 200 rumah milik warga RW 09 Kampung Rancabatok Desa Rancaekek Wetan ditinjau langsung Bupati Bandung H. Dadang M. Naser, SH., S.Ip., M.Ipol, Selasa (23/2/16). Dalam peninjauan tersebut, bupati sempat memberikan sumbangan bahan makanan kepada sejumlah warga.
Dadang mengungkapkan, kewenangan untuk menormalisasi aliran Sungai Cikeruh berada di tangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). Ia mengaku Pemkab Bandung sudah meminta BBWS untuk segera melakukan penanganan Sungai Cikeruh agar genangan banjir bisa diminimalisir.
Khusus kepada warga yang berada dipinggiran sungai, Dadang meminta agar turut membantu penanganan aliran sungai dengan tidak membuang sampah ke aliran sungai. Hal itu ditekankan saat melakukan peninjauan ke lokasi banjir di Desa Rancaekek Kulon. Ia merasa prihatin dengan menumpuknya sampah yang tertahan di mulut jembatan Kampung Buahdua Desa Rancaekek Wetan, sehingga mengakibatkan air sungai meluap ke permukaan jalan.
Disebutkan untuk menangani aliran Sungai Cikeruh, pihak BBWS telah melakukan pembebasan lahan di sejumlah tempat. Dengan upaya ini diharapkan kegiatan pelebaran dan pengerukan Sungai Cikeruh bisa segera dilakukan.
“Kami harapkan pengerukan Sungai Cikeruh bisa dilakukan secepatnya, sehingga musibah banjir bisa teratasi,” ucapnya.
Menurut Wawan Ketua RW 09, banjir yang melanda Kampung Rancabatok terjadi sejak Senin sore (22/2) akibat meluapnya aliran Sungai Cikeruh setelah diguyur hujan deras di seputar hulu sungai Kabupaten Sumedang. “Setiap hujan turun di Sumedang, bisa dipastikan Sungai Cikeruh meluap,” ungkap Wawan.
Selain Rancaekek Wetan, luapan Sungai Cikeruh menggenangi pula Desa Rancaekek Kulon dan Bojongloa. Kepala Desa Rancaekek Wetan, Eman Sulaeman, SH menyebutkan beberpa penyebab terjadinya banjir di ketiga desa tersebut. Mulai dari penyempitan aliran sungai, sedimentasi dan timbunan sampah di sejumlah titik.
“Untuk solusinya, kami memohon agar diberikan bantuan pompa air ukuran 6 PK untuk menyedot air sewaktu banjir datang. Pompa ini bisa juga digunakan untuk mengairi sawah bilamana sewaktu-waktu datang musim kering. Jadi multifungsi,” ucap Eman Sulaeman.
Sementara Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Bandung H. Tata Irawan, S.Ip menyebutkan, pihaknya telah mengirimkan bantuan pompa air ukuran 3 PK ke sejumlah desa yang selama ini kerap dilanda banjir.
“Bantuan ini sesuai dengan permintaan masing-masing desa, bahkan ada beberapa desa yang telah diberikan bantuan sarana perahu kayu untuk kepentingan evakuasi korban banjir,” sebut Tata.