Rabu, Desember 4, 2024
spot_img
BerandaBale KBBDigital Jadi Infrastruktur Penting Pariwisata

Digital Jadi Infrastruktur Penting Pariwisata

Menteri Pariwisata Arief Yahya didampingi Wagub Jabar Deddy Mizwar dan Rektor Tel-U pada ajang Bandung ICT Expo & Anja 2016 di Telkom University Convention Hall, Jl. Telekomunikasi No. 1 Terusan Buah Batu, Kab Bandung, Jumat (21/10). by Humas Pemprov Jabar
Menteri Pariwisata Arief Yahya (kanak) didampingi Wagub Jabar Deddy Mizwar dan Rektor Tel-U pada ajang Bandung ICT Expo & Anja 2016 di Telkom University Convention Hall, Kab Bandung, Jumat (21/10). by Humas Pemprov Jabar

BANDUNG – Dunia digital akan menjadi infrastruktur penting dalam pengembangan dan pengelolaan industri atau bisnis pariwisata di Indonesia. Salah satu hal yang kini tengah dikembangkan adalah pemerintah Indonesia, yaitu Indonesia Tourism Exchange atau ITX.

Menteri Pariwisata RI Arief Yahya menerangkan ITX merupakan platform digital market place (tempat pemasaran digital) yang menghubungkan demand dengan suply dalam sebuah ekosistem pariwisata.

“Untuk Pariwisata yang digital namanya ITX, Indonesia Tourism Exchange. Apa itu? Dia adalah market place, pasar digital yang mempertemukan buyer (pembeli ) dan seller (penjual). Jadi nanti semua travel agent, airline, akomodasi, kita kumpulkan semua di sana. Silahkan untuk bertransaksi,” papar Arief saat penutupan Bandung ICT Expo & Anja 2016 di Telkom University Convention Hall, Jl. Telekomunikasi No. 1 Terusan Buah Batu, Kabupaten Bandung, Jumat sore (21/10/16).

Menteri menyebut dalam sebulan ITX ini diluncurkan, sudah ada 5.100 hotel terdaftar dalam aplikasi ini. Dia pun menargetkan 11.000 lebih hotel akan terdaftar di ITX pada tahun ini, sehingga akan memudahkan transaksi OTA (Online Travel Agent) dengan platform ITX. Aplikasi ini disediakan oleh Telkom dan bisa digunakan dalam perangkat smartphone.

ITX pun ditargetkan akan beroperasional secara penuh pada Triwulan II 2017. Arief menambahkan dengan digitalisasi seperti ini Indonesia akan bisa bersaing dengan dunia global, karena 70% industri pariwisata dunia telah menggunakan digital.

“Bangsa ini bisa bersaing di ekonomi kreatif, terutama digital ya. Semakin digital semakin global soalnya. Teori maupun praktek membuktikan itu. Kalau kita ingin jadi global player harus menggunakan global standar,” tutur Arief.

Sejalan dengan visi pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun kini terus berupaya untuk meningkatkan peran ICT (Information Communication Technology) atau Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) – tidak hanya dalam dunia pariwisata, namun juga dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik.

Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan hal tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan efektivitas pemerintahan daerah dan kualitas demokrasi.

“Sejak tahun 2008 lalu, kami – Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menginsiasi konsep Jabar Cyber Province sebagai sebuah program yang dimaksudkan untuk mengintegrasikan insiatif-inisiatif berbasis TIK di provinsi,” ungkap Wagub dalam sambutannya.

Jabar Cyber Province dicanangkan dengan tiga target, yaitu: (1) Menghubungkan secara digital semua instansi pemerintah provinsi, (2) Melakukan transformasi digital atas proses-proses bisnis pemerintah provinsi, dan (3) Meningkatkan e-Literacy masyarakat dan penyediaan fasilitas TIK yang terjangkau untuk masyarakat.

Bandung ICT Expo & Anja (Apresiasi Nasional Jaringan Akses) 2016 ini digelar dalam rangkaian hari ulang tahun ke-3 Telkom University. Expo ini dilaksanakan dari 19 – 21 Oktober 2016 dan menghadirkan pameran berbagai produk dari perusahaan-perusahaan teknologi informasi terkemuka.

spot_img
BERITA LAINYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
spot_img

TERKINI

spot_img