SOREANG – DPRD Kabupaten Bandung mendorong penyelesaian kisruh kepemilikan Pasar Baru Cibeureum Ciwidey antara Pemerintah Kabupaten Bandung dengan pengembang PT Primatama Cipta Sarana. Penyelesaian masalah secara komprehensif, diharapkan bisa segera tercipta agar penataan dan pengelolaan pasar tersebut bisa lebih optimal, guna meningkatkan daya saing para pedagang.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bandung, Yayat Hidayat mengatakan, permasalahan yang berlarut-larut ini harus segera dituntaskan. Terutama saling klaim kepemilikan pasar tersebut. Jika tetap dibiarkan seperti ini, tentu yang paling dirugikan adalah warga pedagang.
“Sebenarnya selama ini ada keinginan untuk menyelesaikan masalah dari pihak pengembang dan Pemkab Bandung itu. Cuma memang tidak pernah ada tindak lanjut bersama dari setiap pertemuan itu, karena memang keduanya kemudian menyerahkan urusan ini kepada pihak ketiga. Jadi enggak pernah ada titik temunya,”kata Yayat, Kamis (10/11/16).
Sehingga, kata Yayat, DPRD berinisiatif menggagas untuk memediasi secara langsung antar pihak yang tengah berseteru ini. Untuk duduk bersama dan mencari jalan keluar yang saling menguntungkan, termasuk menguntungkan bagi para pedagang di pasar tersebut.
“Saya sudah memanggil pihak pengembang. Sebenarnya mereka cukup kooperatif dan siap menyelesaikan masalah ini tanpa melalui jalur hukum. Pihak pengembang itu membeberkan permasalahannya termasuk juga memberikan copy-an bukti-bukti kepemilikannya,”ungkapnya.
Yayat juga telah memanggil Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Bandung Popi Hopipah. Kata Yayat, Kadiskoperindag pun mengaku telah lelah dengan masalah ini dan ingin segera menyelesaikannya. Kadiskoperindag pun mengakui jika soal Pasar Baru Cibeireum Ciwidey ini ada permasalahan administrasi yang belum selesai.
“Bu Popi pun sangat senang mendapat undangan dari kami untuk menyelesaikan urusan pasar itu. Ia juga mengaku sudah capek, dan ingin segera menyelesaikannya. Bahkan dia juga mengakui kalau masih ada masalah di pasar tersebut,”ujarnya.
Rencananya, setelah mendengar pengakuan dari kedua belah pihak ini, kata Yayat, sesegera mungkin akan diagendakan untuk menggelar pertemuan antar kedua belah pihak. Untuk duduk bersama membicarakan masalah ini, sekaligus mencarikan jalan keluarnya.
“Nanti dalam pertemuan kedua belah pihak itu, silahkan kemukakan keberatan dan masalah masing-masing, lalu sama-sama cari titik masalahnya di mana. Selama ini kan terjadi sumbatan komunikasi antar keduanya, karena tidak pernah bertemu langsung,”kata dia.