
CIMAHI – Komunitas pencinta sejarah Kota Cimahi yang tergabung dalam Tjimahi Heritages (TH) pada Minggu (15/5/2016) lalu menggelar kegiatan Tjimahi Heritages Trail (THT). Pada kegiatan ini salah satunya diisi dengan mengunjungi taman makam kehormatan Belanda yang biasa disebut Ereveld Leuwigajah di Jalan Kherkof Kota Cimahi.
Kegiatan ini adalah momen langka mengingat selain pihak keluarga, tidak sembarangan orang bisa berkunjung dan mendatangi langsung pemakaman tentara Belanda yang menjadi tahanan semasa pendudukan Jepang. Bahkan bagi mereka yang ingin datang ke tempat ini harus menyampaikan izin tertulis ke Yayasan Oorlogsgraven Stichting selaku pengelola ereveld di Indonesia.
“Ini adalah momen langka sehingga kami benar-benar memanfaatkan kesempatan ini dengan baik untuk melihat makam peninggalan sejarah di Kota Cimahi ini,” terang Koordinator TH, Machmud Mubarok.
Dia menjelaskan meskipun merupakan bangunan makam namun Ereveld Leuwigajah memiliki keindahan tersendiri. Luasnya hanya 3 hektare namun yang dimakamkan di sini merupakan yang terbanyak di antara ereveld lain di Indonesia yaitu sekitar 5.200 orang. Mereka adalah para korban baik dari sipil, maupun para tentara KNIL dan keluarganya yang tewas selama masa pendudukan Jepang di Indonesia.
Mengingat areanya yang tidak terlalu luas maka ada pemisahan makam berdasarkan agama, lazim terlihat simbol nisan yang menunjukkan agama masing-masing jenazah baik Kristen, Islam, Buddha, maupun Yahudi. Ada juga bagian di mana korban anak-anak berada di area yang sama dengan dewasa.
“Memang belum banyak orang tahu mengenai keberadaan Ereveld di Cimahi ini padahal tempat ini menjadi saksi sejarah Kota Cimahi semasa zaman perjuangan,” ucapnya. (fik)