KOTA BANDUNG – Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur yang baik serta peningkatan kualitas SDM dalam negeri, untuk mendukung berlangsungnya pasar tunggal masyarakat kawasan Asia Tenggara atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) di Indonesia, khususnya di Jawa Barat.
Wagub menyatakan, infrastruktur merupakan hal penting dalam memperlancar arus barang dan jasa dalam MEA. Namun, Deddy pun mengatakan bahwa infrastruktur yang baik juga harus didukung oleh peningkatan kemampuan atau skill masyarakat.
“Terus, kalau kita benahi semua infrastruktur pada saat tenaga kerja kita tidak siap, ini justru nanti dimanfaatkan oleh tenaga kerja dan para profesional dari negara-negara Asean lain. Jadi mau tidak mau harus menyiapkan diri lebih keras,” tandas Deddy saat membuka Focus Group Discussion (FGD) bertema “Antisipasi Persoalan Ipoleksosbudhankam Menghadapi MEA di Jabar” yang digelar di Aula Badan Kesbangpol Jabar, Selasa (23/2/16).
“Jadi kita membangun infrastruktur untuk siapa sebetulnya? Kalau kita tidak siap, sebetulnya kita menyiapkan infrastruktur untuk masyarakat negara-negara Asean lain. Kalau kita berpacu lebih cepat lagi untuk menyiapkan segala sesuatu dalam persaingan global di Asean ini, maka infrastruktur yang dibangun semestinya untuk kita gunakan sebaik mungkin. Jadi ada bahayanya juga kalau infrastuktur kita cepat dan baik kalau kita sumber daya manusianya tidak cepat mengantisipasi pasar tunggal Asean ini,” paparnya.
Selain itu, pada kesempatan ini Wagub pun mengatakan pentingnya peningkatan kualitas produk dalam negeri. Untuk itu, pihaknya pun terus mendorong agar semua produk yang dihasilkan oleh para pengusaha dan pelaku UKM di Jawa Barat bisa tersertifikasi halal, sehingga bisa bersaing dengan produk negara-negara Asean lainnya.
FGD yang digelar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jawa Barat ini merupakan forum diskusi para mitra strategis Bakesbangpol Jabar, seperti Forum Kerukunan Umat Beragama, Forum Pembauran Kebangsaan, Forum Kewaspadaan Lingkungan Masyarakat, Komunitas Intelijen Daerah, serta Forum Ormas se-Jabar.
Diharapkan FGD tersebut bisa menelaah serta menginventarisasi tantangan yang akan dihadapi pada era MEA, serta bisa dirumuskan pula langkah-langkah antisipasi dan solusi-solusinya khususnya permasalahan di bidang Ipoleksosbudhankam.