
BANDUNG – Inovasi untuk mempermudah dan mengakselerasi pertumbuhan Usaha Mikro Kecil Menegah (UMKM) disampaikan Wali Kota Bandung, M Ridwan Kamil kepada Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, di Pendopo Kota Bandung, Selasa (23/2/16).
Beberapa solusi inovatif yang dilaporkan Ridwan terkait usaha mikro kecil diantaranya perkembangan inovasi pinjaman lunak Kredit Melati (Melawan Rentenir) untuk membebaskan para pelaku usaha kecil dari belenggu jeratan rentenir, kerjasama pemasaran online melalui jejaring sosial Facebook, serta diluncurkannya aplikasi “GAMPIL” (Gadget Mobile Aplication for License) yang dapat diunduh dengan mudah melalui Playstore pada handphone Android.
“Konsep dari hulu ke hilir ini yang saya laporkan kepada menteri. Pertama kita akan launching aplikasi yang namanya GAMPIL dalam bahasa sunda artinya gampang,” ujar walikota.
Jadi, terang Ridwan, di Bandung usaha mikro kecil tidak usah pakai izin, cukup daftar melalui handphone dan nanti camat akan melakukan pengecekan untuk memastikan tidak ada dinamika sosial dan pelanggaran. “Dengan ini kita harapkan UMKM di Bandung tidak direpotkan dengan hal-hal yang membuat usahanya terhambat,” kata Emil.
Aplikasi GAMPIL merupakan aplikasi layanan pendaftaran bagi pelaku usaha kecil perseorangan dan pendataan pelaku usaha kecil mikro, berbasis smartphone untuk memudahkan pendaftaran kapan saja dimana saja, dikeluarkan oleh Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kota Bandung. UKM Kota Bandung cukup hanya memberitahukan saja selanjutnya Pemkota Bandung akan menerbitkan legalitas bagi usahanya.
Lebih lanjut diterangkan Emil inovasi Pemkot Bandung untuk mempermudah berkembangnya UMKM, “Kedua jika usaha perlu biaya, kredit melati sudah 7.600 kredit diberikan yang tanpa agunan yang diberikan pada perorangan atau kelompok dari lima ratus sampai tiga puluh juta NPL nya nol tidak ada yang bermasalah. Kemudian pemasarannya kita online dengan Facebook untuk MEA juga nanti ada titik-titik pemasaran salah satunya di jalan pasteur satu hektar kita buat toko kerajinan kota Bandung,” papar Emil
Menteri Koperasi dan UMKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan Pemkot Bandung. Bahkan dirinya mengaku kalah cepat terkait perizinan usaha mikro kecil.
“Kebetulan kita akan memberikan masukan pada Bapak Presiden mengenai Peraturan Presiden Nomor 98 tahun 2004 mengenai Perizinan Usaha Mikro Kecil. Kita datang ke Bandung ternyata sudah mempunyai sebuah sistem mengenai usaha mikro kecil menengah. Itu yang kita baru pikirkan kemarin, bagaimana UMKM itu selama ini harus izin, tapi di sini cukup daftar saja dengan online system,” ungkap Gede.
AAGN Puspayoga pun mengundang BPPT Kota Bandung untuk melakukan presentasi mengenai aplikasi GAMPIL dan pendaftaran UMKM di Kota Bandung. “Betul itu akan meringankan sekali online system ini akan kita adopsi dan besok akan kita rapatkan di kementerian dan memberikan masukan pada Bapak Presiden, Perpres itu perlu direvisi. Mikro kecil tidak perlu izin cukup dengan tanda daftar dan usaha menengah tetap perlu izin. Ini adalah inovasi yang luar biasa dari Walikota Bandung. Kita mau besok di sini sudah ada dan Kepala BPPT bandung kita undang besok di kementerian untuk presentasi,” ungkap Gede.
Terkait kerjasama dengan Facebook, menteri menghimbau agar daerah lain juga mengikuti langkah yang dilakukan Pemkot Bandung. Menurut Gede kerjasama Facebook itu sangat luar biasa, yang dapat memberikan ruang kepada para pelaku usaha biar go global, terhubung dengan beberapa negara di ASEAN mempromosikan produk-produk kerajinan.
“Tentunya kerajinan yang sudah dikurasi memenuhi kualitas pastinya dan Facebook bisa menjadi jembatan khususnya pengrajin di Kota Bandung bisa go internasional tanpa keluar biaya. Ini jadi langkah inovasi agar bisa diikuti daerah lainnya, seperti juga pengrajin Bandung bisa memajang hasil-hasil karyanya di tempat-tempat di luar negeri dengan konsep Little Bandung,” pungkasnya.