SOLOKANJERUK,balebandung.com – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Erwin Gunawan Hutapea mengatakan, bahwa kegiatan festival santri ini merupakan bagian dari kegiatan Rabbani (Ramadan berkah bersama insan Bank Indonesia) yang menjadi tema kegiatan ini.
“Terima kasih kepada Pak Cucun yang selalu mendukung dan memfasilitasi kegiatan-kegiatan Bank Indonesia dalam upaya menjaga stabilitas dan juga mendorong pertumbuhan khususnya UMKM dan Pesantren,” tutur Erwin.
Erwin mengungkapkan hal itu pada kegiatan Santri Fest, di Pondok Pesantren Sa’adatuddaroin Desa Solokanjeruk Kecamatan Solokanjeruk Kabupaten Bandung Jawa Barat, Jumat (7/4/2023) hingga jelang buka puasa.
Ia pun turut menyampaikan bahwa hampir tiga tahun sejak 2020 terkena pandemi Covid-19, alhamdulillah dengan semangat gotong royong dan juga saling berbagi, yang menjadi salah satu kekuatan nilai spiritual bangsa Indonesia, khususnya di Jawa Barat. “Kita bangsa Indonesia dapat bertahan, pulih dan bangkit. Seluruh pihak saling bekerjasama,” katanya.
Erwin mengungkapan pada tahun 2022 Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi 5,31 persen. “Khusus Jawa Barat, tahun 2022 kita mencatat pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dari nasional. Kita tumbuh 5,45 persen. Ini hasil kerjasama seluruh pihak, termasuk Kabupaten Bandung. Termasuk dukungan dari DPR RI, di antaranya Pak Cucun,” katanya.
Sejalan dengan nilai spiritual tadi, katanya, khususnya di Jawa Barat, pihaknya punya cita-cita untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat ekonomi syariah dunia.
“Jawa Barat kita dorong untuk bisa menjadi pusat dari industri halal,” katanya.
Erwin mengungkapkan terkait dengan Undang-Undang Pesantren Nomor 18 tahun 2019. “Dimana Pak Cucun, merupakan orang dibalik terbitnya Undang-Undang Pesantren itu,” katanya.
Menurutnya, Undang-Undang Pesantren itu di Jawa Barat, diperkuat dengan SK Gubernur No 01 tahun 2022 yang berbicara mengenai ekonomi keuangan syariah Jawa Barat.
“Di Jawa Barat pada tahun 2024, kita punya target seluruh UMKM atau produk UMKM sudah tersertifikasi halal. Ini menjadi sebuah potensi di Jawa Barat, agar kita sama-sama mendorong ekonomi UMKM dan juga pesantren untuk dapat mengoptimalkan peluang ini,” tuturnya.
Menurutnya, Bank Indonesia dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan juga pemerintah kabupaten/kota terus bersinergi untuk bisa mewujudkan agar Jawa Barat bisa menjadi pusat industri halal nasional.
“Kerjasama, sinergi dan kolaborasi, termasuk inovasi digital. Pesantren sudah masuk ke era digital, dan kami sangat mendorong, penggunaan transaksi nontunai,” katanya.
Erwin mengatakan, bahwa pihaknya juga selama tiga hari pada kesempatan Santri Fest itu akan melaksanakan sosialisasi cinta, bangga dan paham rupiah. “Dan juga sosialisasi penggunaan qris. Penggunaan qris akan sangat membantu kecepatan transaksi, keamanan transaksi, dan juga banyak keuntungan lainnya. Mari kita sama-sama mendorong pengembangan UMKM, khususnya pesantren tidak hanya sebagai institusi pendidikan, juga sebagai salah satu motor kegiatan ekonomi khususnya di Jawa Barat,” ujarnya.
Sementara itu, Khodam Ponpes Sa’adatuddaroin Dr. H. Cucun Ahmad Syamsurijal mengapresiasi kehadiran Bank Indonesia di tengah-tengah kegiatan Santri Fest yang dilaksanakan 3 hari, yakni Jumat (7/4/2023) hingga Minggu (9/4/2023) di Ponpes Sa’adatuddaroin dan masyarakat sekitar.
Kegiatan Sa’adatuddaroin Featuing Rabbani (Ramadan Berkah Bersama Insan Bank Indonesia) dimulai dari perform gambus Al-Ikhlas, pembukaan bazar dan perlombaan, performance fashion show santri zaman milenial/now, performance nasyid santri, dan performance stand up comedy dengan 180 peserta. Perlombaan tersebut memperebutkan hadiah Rp 50 juta.
“Kita mengapresiasi dengan kehadiran perwakilan dari jajaran Bank Indonesia Jawa Barat, sehingga lingkungan Pesantren lebih makmur dan hidup. Saya ucapkan terima kasih kepada Pak Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat. Saya pun tak menyangka, di bulan Ramadan ini, pesantren saya bisa makmur, bisa hidup dengan kehadiran dari teman-teman Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat,” kata Cucun, yang juga Ketua Fraksi PKB DPR RI ini dalam sambutannya.
Cucun pun sangat mengapresiasi atas kepedulian Bank Indonesia, sehingga masyarakat di Solokanjeruk Kabupaten Bandung disaat pandemi Covid-19 mendapatkan bantuan sembako ketahanan pangan dalam upaya pengendalian inflasi.
“Ini kegiatan yang luar biasa, bahwa di bulan Ramadan ini dan mudah-mudahan inflasi tidak tinggi,” kata Cucun.
Wakil Ketua Banggar DPR RI ini menyebutkan, bagaimana angka pertumbuhan di Jawa Barat bisa tinggi, tentunya melibatkan banyak pihak.
“Kita harus bersyukur Indonesia negara yang survive dengan hadirnya orang-orang hebat, yang selalu menjaga stabilitas moneter. Saya juga selalu jaga fiskalnya dengan Menteri Keuangan. Bank Indonesia selalu kontak dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, dalam upaya menjaga stabilitas ekonomi. Alhamdulillah, sampai saat ini inflasi Kabupaten Bandung masih terjaga,” tutur Cucun.
Di hadapan masyarakat, Cucun menginformasikan bahwa pihaknya sudah membantu 50 BLKK (Balai Latihan Kerja Komunitas) di daerah pemilihannya, yakni Kabupaten Bandung dan Bandung Barat. Sedangkan pesantren di Indonesia, yang ia bina mencapai 28.000 pesantren.
“BLKK itu pada bidang tata boga, Informasi dan teknologi, hasil agro, dan perbengkelan,” ujarnya.
Melalui Santri Fest itu, Cucun pun sedang berusaha membangun kerjasama antar pelaku UMKM, pesantren. Tak hanya itu, Cucun mulai mensosialisasikan dan menerapkan penggunaan qris, transaksi keuangan nontunai di lingkungan pesantrennya. “Kita tidak lagi melakukan transaksi tunai, melainkan sudah dengan cara nontunai seperti yang dilaksanakan di SMP Habibi Bina Cendikia,” katanya.
Termasuk di Kabupaten Bandung nanti, Cucun akan mendorong dan mensuport penggunaan qris, apalagi dengan kepemimpinan Bupati Bandung Dr. HM. Dadang Supriatna diperiode pertama bisa naik pendapatan asli daerah (PAD) dari Rp 960 miliar tahun 2021 jadi Rp 1.237 triliun tahun 2022.
“Saya akan suport dengan transaksi nontunai, insya Allah akan tercapai PAD Kabupaten Bandung Rp 2 triliun,” katanya.
Menurutnya, dengan naiknya PAD, secara otomatis akan mendongkrak tunjangan kinerja para ASN di Kabupaten Bandung.
“Saya akan bantu bagaimana memaksimalkan pendapatan asli daerah dengan menggunakan qris, semua transaksi tanpa tunai. Dengan menggunakan qris, semua transaksi akan terdeteksi,” katanya. ***