Jumat, Maret 29, 2024
BerandaBale Bandung2 Unit Cator Pengangkut Sampah Terbengkalai di Cikoneng

2 Unit Cator Pengangkut Sampah Terbengkalai di Cikoneng


Dua unit Cator pengangkut sampah terbengkalai di Kampung Culamega Desa Cikoneng Kec Pasirjambu Kab Bandung. by ist

PASIRJAMBU – Di tengah gencarnya gerakan kebersihan lingkungan, termasuk pengelolaan sampah yang baik dan benar, ternyata tak diimbangi dengan penyediaan fasilitas dan perawatan peralatan kerja di bidang kebersihan.

Di Kampung Culamega Desa Cikoneng Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung, dua unit sepeda motor roda tiga atau yang biasa disebut becak motor (Cator) pengangkut sampah, dibiarkan teronggok rusak di tepi jalan dengan kedua bak sampah tanggal dari karoseri dan sudah karatan.

Salah seorang warga Kampung Culamega Anis (55) mengatakan, sepengetahuannya kedua bangkai cator tersebut, teronggok di tepi jalan sejak beberapa bulan terakhir ini. Anis tak mengetahui pemilik atau siapa yang meyimpannya di tempat itu. Tapi sepengetahuannya, kedua cator itu milik salah seorang warga yang katanya bekerja di Pemkab Bandung bagian kebersihan.

“Soal keperluannya untuk apa, saya enggak tahu kenapa disimpan di pinggir jalan itu. Tapi memang kondisinya juga sudah rusak tidak berfungsi, sudah karatan, rodanya juga kempes dan sebagian sudah enggak ada,” kata Anis, Rabu (28/2/18).

Dari pantauan, kedua cator bermerek Triserda itu, berwarna kuning strip putih bertuliskan Bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013. Sedangkan disebelahnya terdapat lambang Pemerintah Kabupaten Bandung bertuliskan Dispertasih. Kondisi kedua cator tersebut memang sudah tidak layak pakai, pada bagian bak yang tinggal satu itu alas bawahnya telah bolong dan berkarat di beberapa bagiannya. Begitu juga dengan karoseri penuh karat dan berselang dengan ilalang tepi jalan. Ban depan cator tersebut sudah tak ada di tempatnya.

“Yah, begitulah kondisinya, tapi saya juga enggak tahu pasti sebelumnya kedua cator itu dipakai dimana. Karena seingat kami kalau di desa ini enggak pakai kedua kendaraan sampah itu,” tukasnya.

Ironisnya, berselang sekitar satu kilometer dari bangkai kedua cator tersebut, di sebuah parit tepi kebun warga, tumpukan sampah liar berserakan dimana-mana. Warga di kampung itu memanfaatkan tanah kosong di tepi jalan sebagai Tempat Pembuangan Sampah (TPS) liar. Berbagai sampah rumah tangga seperti bekas popok bayi, bekas makanan instan dan lannya berserakan dimana-mana.

“Warga disini yah buang sampahnya di tempat itu. Enggak pernah diangkut sama petugas kebersihan. Yah, namanya juga di kampung, mana ada petugas kebersihan ke sini,” kata Ade (35), warga Culamega lainnya.[]

BERITA LAINYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERKINI