Bale Bandung

Taman Teknologi Pertanian Kopi Hadir di Kab Bandung

×

Taman Teknologi Pertanian Kopi Hadir di Kab Bandung

Sebarkan artikel ini
Bupati Bandung H. Dadang M. Naser dengan Kepala Balitbangtan Kementan RI DR. H. Muhammad Syakir tandatangani MoU TTP di Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari, Selasa (7/8/18). by Humas Pemkab

KERTASARI – Pemkab Bandung dan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian (Kementan) RI menandatangani Memorandum of Understanding (MoU)Pembangunan Taman Teknologi Pertanian (TTP) yang difokuskan pada komoditas kopi.

Penandatanganan dilakukan Bupati Bandung H. Dadang M. Naser dengan Kepala Balitbangtan Kementan RI DR. H. Muhammad Syakir di Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari, Selasa (7/8/18).

TTP merupakan wahana yang memfasilitasi aliran inovasi teknologi secara efisien dan efektif sebagai upaya pengembangan sektor pertanian kopi dan kesejahteraan bagi petaninya.

“Dari 26 TTP yang ditargetkan Balitbangtan, TTP Kopi Cibeureum ini adalah yang pertama di Kabupaten Bandung dan merupakan bagian dari 31 TTP yang dibentuk di tingkat kabupaten/kota. Nantinya TTP ini akan dikoordinasikan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, yang didukung oleh pemerintah daerah dan kelembagaan terkait setempat,” jelas bupati.

Lebih lanjut dia memaparkan, di TTP Kopi Cibeureum ini akan dibangun gedung dan jaringan pendukungnya, dengan konsep pengakomodasian adanya kebutuhan guna peningkatan dan pengembangan teknologi Perkebunan. Selain itu, dengan pendampingan intensif dari peneliti dan penyuluh, para petani akan mendapatkan keterampilan menerapkan teknologi modern.

“Selain penandatanganan MoU, peletakan batu pertama gedung beserta sarana pendukungnya pun sudah dilakukan. Gedung ini nantinya akan menjadi pusat pelatihan para petani, bukan hanya pelatihan di atas meja, tapi nanti juga dibina saat pengaplikasiannya di lapangan agar dari hulu ke hilir paham, tidak cuma mengerti teori. Dan yang terpenting gedung ini akan dilengkapi laboratorium untuk ujicoba kualitas varietas unggulan, jadi nanti tidak perlu jauh-jauh ke Jember ” imbuh Dadang Naser.

Selain itu Balitbangtan juga memberikan bantuan berupa bibit kopi dan kakao. Untuk itu, tandas Dadang, Pemkab bersama DPRD Kabupaten Bandung mendukung penuh upaya yang dilakukan demi menyejahterakan petani ini.

Baca Juga  Damas Cakaba-Balebandung.com Gelar Latihan Kepemimpinan Sunda di Unibba

“Pemberian bantuan bibit kakao ini akan kami tindaklanjuti, bila perlu akan kami lakukan perluasan lahan. Kabupaten Bandung memang kurang cocok ditanami kakao, untuk itu kami akan berkoordinasi dengan Pemkab Garut yang memiliki dataran dengan ketinggian 400 mdpl,” paparnya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Ir. H. A. Tisna Umaran, MP menerangkan di Kecamatan Kertasari potensi pengembangan pertanian sangat besar. Di mana dari 10.729,55 Ha luas areal yang dikuasai kelompok tani, di luar lahan itu seluas 3,8 Ha akan digunakan sebagai TTP. Diantaranya 1 hektar untuk pembangunan pusat perkantoran, 2,8 Ha untuk pusat produksi benih dan demplot, yang di dalamnya terdapat budiaya tanaman perkebunan khususnya tanaman kopi.

“Secara riil untuk produk perkebunan (kopi), sebelum adanya TTP, rata-rata luasan usaha tani per 0,5-1 Ha. Dan jika terdapat TTP, maka potensi peningkatan untuk komoditas kopi tersebut dapat ditingkatkan dan akan dibangun pada lahan seluas 3,8 hektar. Program TTP itu juga sudah sejalan dengan program nawa cita presiden Jokowi-JK yaitu Citarum Harum,” jelas Tisna.

Kadistan berharap, keberadaan TTP Cibeureum Kertasari bisa berfungsi untuk mendukung upaya pengembangan teknologi pertanian yang dikaji untuk diterapkan dalam skala ekonomi. Selain itu, akan terbangun juga tempat pelatihan, pemagangan, pusat disseminasi teknologi, dan pusat advokasi bisnis ke masyarakat.

“Kemudian, kita harapkan juga akan tersedia tempat mengembangkan dan meningkatkan wawasan agribisnis hulu-hilir yang bersifat spesifik lokasi dengan kegiatan yang meliputi penerapan teknologi pra produksi, produksi, panen, pasca panen, pengolahan hasil dan pemasaran, serta tempat pengembangan kemitraan agribisnis dengan swasta,” urai Tisna.

Menurutnya inovasi teknologi yang dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian, kemudian oleh Pusat penelitian akan disesuaikan dengan kebutuhan di daerah. Dengan demikian Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari akan mempunyai potensi yang besar dalam meningkatkan perekonomian wilayah.

Baca Juga  AS Buka Peluang Pemasaran Kopi Kab Bandung

“Proses penerapannya dilakukan melalui demontrasi plot atau area percontohan, penyuluhan, pelatihan dan inkubasi bisnis, kepada petani maupun pemangku kepentingan di daerah sehingga inovasi teknologi dapat dengan mudah diadopsi masyarakat,” pungkasnya.***

Example 300250