SOREANG – Longsor kembali melanda Kampung Sungapan, Desa Sadu, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung sekitar pukul 18.00 WIB, Kamis (28/4/16). Titik longsor nyaris sama dengan longsor pada 18 November 2012 silam. Kali ini tepatnya di titik Kampung Cukanghaur Desa Sadu. Akibatnya terjadi kemacetan di Jalan Raya Soreang-Ciwidey. Aparat kepolisian akhirnya menerapkan sistem buka tutup lalu lintas di jalan akses menuju obyek wisata Ciwidey itu.
“Saya mau ke Ciwidey, tapi kejebak macet. Mobil tidak bisa lewat, soalnya ada longsor di Sungapan,” kata Anggi Azkia, salah seorang warga yang melintas di Jalan Soreang-Ciwidey. Menurut Anggi longsor dipicu hujan yang sangat deras di kawasan Soreang-Ciwidey. “Memang sejak sore hujan deras. Langit pun sampai gelap ketutup awan hitam,” ujarnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Tata Irawan mengatakan pihaknya masih melakukan assesment atas laporan warga tersebut. “Kami masih cek kondisinya, masih dilakukan assesment sehingga belum tahu pasti seberapa parah longsornya,” kata Tata saat dihubungi Balebandung.com.
Belum ada upaya pengerukan material longsoran karena dikhawatirkan saat sedang dikeruk terjadi longsor susulan. Apalagi di atas tebing ada retakan-retakan tanah yang sewaktu-waktu longsor dan menutupi badan jalan.
Sama seperti sebelumnya, longsor kali ini juga terjadi setelah wilayah Soreang diguyur hujan deras pada Kamis sore sehingga menyebabkan tebing di Kp. Sungapan kembali longsor.
Diduga sementara, retakan tanah dan longsor terjadi karena pengerjaan galian C yang ilegal. Hingga saat ini belum ada informasi adanya korban jiwa atau luka dalam bencana tersebut.