
BANDUNG – Sebanyak 103 orang taruna nelayan di Jawa Barat, yang merupakan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) khususnya bidang perikanan dari seluruh Jabar ikut audisi atau seleksi untuk program magang ke Kota Ishinomaki, Jepang. Akan ada maksimal 23 orang yang lulus seleksi dan akan dikirim ke Jepang untuk belajar sekaligus bekerja di industri perikanan di Kota Ishinomaki selama 2 tahun.
“Program pemagangan ini sebagai upaya Pemprov Jabar dalam meningkatkan kualitas SDM khususnya para nelayan di Jabar, baik dari sisi ilmu pengetahuan, teknologi, keterampilan, dan produktivitas,” kata Wagub Jabar Deddy Mizwar pada pembukaan audisi di Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Provinsi Jawa Barat, Jl. Wastukancana No. 17, Kota Bandung, Rabu (20/7/16).
Hal ini juga sebagai tindak lanjut dari MoU Pemprov Jabar dengan Pemerintah Kota Ishinomaki, 5 April 2007 lalu tentang penyelenggaraan kerjasama bidang perikanan dengan ruang lingkup kerjasama di bidang ekonomi dan perdagangan, pengembangan SDM dan bidang lainnya; Surat Kesepakatan Bersama tentang Pemagangan Keterampilan bagi Warga Negara Asing oleh Diskanla Jabar dan Asosiasi Perikanan di Prefektur Miyagi dan Ishinomaki 10 November 2010; Kesepakatan Bersama antara Diskanla Jabar dengan Dewan Pemagangan Perikanan Ishinomaki pada 13 Mei 2013 tentang Penyelenggaraan Kerjasama dalam Bidang Pemagangan Perikanan; serta Surat Kesepakatan Bersama tentang Usaha Pemagangan Keterampilan Perikanan bagi Warga Negara Asing, 21 Agustus 2014.
“Pengiriman kita lakukan dari 2013, minimal pemagangan dua tahun. Tapi ada juga yang dilanjutkan dengan kualifikasi tertentu lebih dari dua tahun dengan upah yang hampir menyamai orang Jepang,” ungkap Wagub.
Setiap tahunnya, imbuh Deddy, Jabar mengirimkan pemagang dua hingga tiga kali. Hingga kini sudah ada 13 angkatan taruna nelayan yang sudah diberangkatkan ke Ishinomaki dengan jumlah 159 orang.
Wagub mengatakan Kota Ishinomaki merupakan daerah industri perikanan yang telah menggunakan teknologi canggih. Menurutnya Jabar perlu belajar segala hal yang berkaitan dengan industri pengolahan ikan di sana.
“Teknologi yang mereka gunakan di sana canggih, termasuk pengolahan tangkapan ikan. Jadi langsung dari tempat bongkar muat di sana langsung ke tempat pengolahan,” kata Wagub.
“Saya kira ini teknologi yang perlu kita pelajari. Nah, salah satunya dengan sumber daya manusia yang kita kirim ke sana. Selain itu, karena kebutuhan warga Ishinomaki juga, karena sejak tsunami banyak anak-anak mudanya yang tidak mau jadi nelayan,” ungkapnya.
Bagi siswa yang sudah kembali ketanah air, Pemprov Jabar berkeinginan agar para alumni mengembangkan serta menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilannya di tanah air. Untuk itu, pemprov memberikan bantuan kepada mereka agar bisa berwirausaha di bidang ini.
Seperti tahun 2014 lalu, para alumni telah membentuk KUB Dwi Dharma Ayu yang telah difasilitasi 1 unit kapal inkamina 642 yang berukuran 35 GT (Gross Tonnage); sementara tahun 2015 telah dibentuk Koperasi Dwi Dharma Ayu dan rencananya tambahan fasilitasi kapal penangkap ikan > 20 GT.