
SOREANG – PT BPR Kerta Raharja Kabupaten Bandung untuk tahun 2019 ini tidak mendapatkan penyertaan modal dari Pemkab Bandung. Padahal tahun-tahun sebelumnya bank milik Pemkab Bandung ini biasa mendapat penyertaan modal tiap tahunnya antara Rp5 miliar hingga Rp10 miliar.
Asisten Ekonomi dan Kesejahteraan Setda Kab Bandung, Marlan beralasan, tidak diberikannya penyertaan modal karena Pemkab Bandung sudah cukup besar menanamkan modalnya ke bank milik pemda tersebut.
“Modal Pemkab Bandung yang tersimpan di BPR Kerta Raharja sudah cukup besar. Nah, kalau kita beri lagi penyertaan modal, nanti malah Non Performing Loan (NPL) nya akan terus bertambah dan itu tidak bagus buat perbankan. Sementara NPL untuk perbankan itu harus di bawah 8%,” ungkap Marlan kepada wartawan di Soreang, Jumat (18/1/19).
Marlan mengakui kinerja BPR KR sudah cukup bagus dengan masuk 20 besar perbankan nasional dan 10 besar perbankan di Jawa Barat. “Jadi, untuk tahun sekarang ini BPR Kerta Raharja harus ekspansi dalam penyaluran kredit,” tandasnya.
Pihaknya merekomendasikan agar masyarakat Kabupaten Bandung yang membutuhkan pinjaman modal usaha bisa diakses melalui BPR ini. “Sekarang BPR Kerta Raharja punya kemampuan menyalurkan kredit sampai di atas Rp 200 juta. Silahkan bagi UMKM bisa mengaksesnya untuk mendapatkan kredit dari BPR dan tidak perlu ke bank umum lagi,” kata Marlan.
Dengan mengajukan pinjaman modal ke BPR Kerta Raharja, keuntungannya antara lain persyaratan yang lebih ringan dan bunga bank pun lebih kompetitif. “Apalagi BPR Kerta Raharja ini ada kerjasama dengan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung sehingga UMKM bisa lebih terbantu jika ingin mengajukan pinjaman modal,” pungkas Marlan.***