PURWAKARTA – Kawasan Desa Maracang, Babakan Cikao Purwakarta baru-baru ini sering terpapar bau tidak sedap yang tercium oleh warga sekitar. Ajay (36) warga Maracang mengatakan bau tidak sedap yang kerap mengganggu pernafasan ini sudah terjadi sejak sekira seminggu yang lalu.
“Sesak sekali Pak, kalau kita bernafas,” kata Ajay kepada Humas Setda Purwakarta, Senin (29/2/16). Ajay sengaja datang ke Kantor Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi untuk melaporkan pencemaran udara akibat kebocoran saluran limbah sebuah pabrik di Desa Maracang, Purwakarta.
“Kemarin saya lapor via sms center, hari ini saya diminta datang oleh Bupati untuk menjelaskan situasi dan kondisi udara di daerah tempat tinggal saya,” ujar Ajay di ruang tunggu Bale Nagri Purwakarta.
Menanggapi laporan ini, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi berang dan langsung memberikan instruksi kepada Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Purwakarta untuk segera membentuk tim audit pencemaran lingkungan.
“BLH Purwakarta tidak boleh diam. Mereka harus pro aktif untuk segera melakukan pengecekan ke lapangan,” tandas bupati.
Dedi menambahkan tim audit BLH harus segera memberikan rekomendasi langkah strategis terhadap semua permasalahan lingkungan, tidak hanya terbatas pada kasus pencemaran udara.
“Khusus pencemaran udara ya, mangga segera turun, soal butuh alat, tentu BLH siap memfasilitasi” kata Dedi.
Bupati yang identik dengan pakaian khas sunda ini pun mengatakan bahwa melakukan pencemaran lingkungan bukanlah kebiasaan orang sunda. Sebab dalam menjalani keseharian, orang sunda selalu menghargai dan memelihara lingkungan sekitar bukan malah melakukan pencemaran.
“Jika besok pencemaran ini masih terjadi, saya akan panggil pihak pabrik, yeuh urang sunda mah kudu manunggal jeung alam na (nih, orang sunda itu harus bersatu dengan alam), pungkas Dedi.