CIHAMPELAS – Potret buram pendidikan di Kabupaten Bandung Barat (KBB) kembali terungkap setelah sekitar 370 siswa di SMPN 3 Cihampelas selama hampir dua tahun terakhir harus belajar di ruangan bekas kandang ayam. Ruangan yang terpaksa dipakai tersebut berada di RT 03/RW 09, Desa Situwangi, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat.
Ruangan bekas kandang ayam yang berukuran 8 kali 10 meter persegi itu disekat jadi tiga bagian untuk dijadikan kelas. Dindingnya terbuat dari triplek dan atapnya asbes yang bocor akibat guyuran hujan. Bahkan lantainya pun yang dibuat dari semen itu banyak terkelupas.
“Kami terpaksa belajar di bekas kandang ayam karena memang tidak memiliki bangunan sekolah yang refresentatif,” terang Kepala SMPN 3 Cihampelas Mochamad Toha, Selasa (17/5/16).
Toha menjelaskan dipilihnya bekas kandang ayam karena sulit mencari ruang kelas yang layak dijadikan tempat kegiatan belajar mengajar. Untuk itu pihaknya pun akhirnya memutuskan memakai bekas kandang ayam yang tidak terpakai milik keluarga besarnya.
Menurut Toha, keberadaan SMP di Desa Situwangi sangat mendesak karena sekolah SMP lainnya jaraknya sangat jauh. Karena itu keberadaan SMPN 3 Cihampelas di Situwangi sangat membantu dan meringankan biaya bagi warga, sekalipun berdiri di bekas kandang ayam.
“Sekolah ini sangat membantu warga karena animo warga untu menyekolahkan anaknya ke SMP saat ini di sini sangat tinggi. Bahkan mereka pun tak mempersoalkan kalaupun akhirnya harus belajar di bekas kandang ayam,” terangnya.
Toha menyebutkan SMPN 3 Cihampelas sudah berdiri sejak 2010. Sejak awal berdiri telah meluluskan 17 siswa di tahun pertama, tahun kedua 72 siswa dan tahun ini yang ikut Ujian Nasional (UN) atau angkatan ke-3 sebanyak 113 siswa. Kini tercatat ada sebanyak 370 siswa kelas 7 sampai kelas 9 yang belajar di sekolah ini. [fik]
