GESAT – Sebanyak tujuh bank yang tergabung dalam sindikasi perbankan syariah telah memberikan fasilitas pembiayaan sebesar Rp. 906 miliar untuk pembiayaan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Ketujuh bank tersebut diantaranya; Bank Jateng Syariah, Bank Sumut Syariah, Bank Kalbar Syariah, Bank Sulbar Syariah, Bank Jambi Syariah, Bank Kalsel Syariah, serta Bank bjb Syariah.
“BIJB kan membutuhkan biaya cukup besar, kira-kira masih kurang biaya Rp. 1,4 triliun, kurang lebihnya. Nah, kemudian dipenuhi oleh Sindikat Perbankan Daerah Syariah itu Rp. 906 miliar. Jadi, kurangnya kira-kira Rp. 500 miliaran lagi,” ungkap Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan saat Penandatanganan Akad Pembiayaan BIJB antara PT. BIJB dengan Sindikasi Perbankan Syariah, di Aula Barat Gedung Sate,Selasa (13/6/17).
Aher menuturkan dana yang diperoleh tersebut akan dipergunakan secara proposional untuk percepatan pembangunan BIJB. “Sambil dana yang ada dipergunakan terus, sambil menunggu dana yang baru, karena tentu harus tuntas seluruhnya untuk menyelesaikan semua sisi darat yang dibangun oleh PT. BIJB,” jelasnya.
Pembangunan BIJB dilaksanakan mulai tahun 2013 dengan pembangunan sisi udara oleh Kementerian Perhubungan RI. Sisi udara tersebut dilakukan setelah pembebasan lahan oleh Pemprov Jabar. Sedangkan untuk pembangunan sisi darat BIJB, Pemprov Jabar membentuk PT. BIJB.
Direktur Utama PT BIJB Virda Dimas Ekaputra mengatakan PT. BIJB sendiri baru berusia 2 tahun 7 bulan, berdiri pada tanggal 24 November 2014, dan segera melaksanakan tugas untuk menyiapkan infrastruktur perusahaan dan melaksanakan pembangunan bandara.
Pembanguan dimulai pada Desember 2015 dan direncanakan kontruksi akan diselesaikan Desember 2017. Pelaksanaan pembangunan BIJB hingga hari ini, dibagi dalam 3 paket.
Paket pertama, pekerjaan infrastruktur, grading jalan dan simpang susun dilaksanakan oleh PT. Adhi Karya, progress pekerjaan sudah mencapai 79,27%. Paket kedua, pekerjaan pembangunan gedung Terminal Utama dikerjakan oleh KSO WIKA-PP, yang hingga saat ini sudah mencapai 28,54%. Kemudian Paket ketiga, pekerjaan gedung- gedung support non-terminal dikerjakan oleh PT. Waskita Karya, yang progressnya mencapai 69,10%.
Total project cost dari pembangunan sisi darat ini sebesar Rp. 2,16 Triliun, dan akan di-support dari modal dan pinjaman. Virda mengatakan, sekitar 70% BIJB dibiayai Pemprov Jabar dan sisanya 30% oleh pinjaman.
“Pada hari ini, hari yang bersejarah dan penuh berkah bagi BIJB setelah sekian lama menjajaki pembiayaan, BIJB menandatangani akad pembiayaan pembangunan BIJB bersama sindikasi bank syariah. Total akad pembiayaan hari ini adalah Rp. 906 miliar,” kata Virda.
“Dengan adanya pembiayaan Bandar Udara Internasional Jawa Barat ini merupakan sebuah langkah besar dari PT. BIJB dan Pemprov Jabar yang dapat memastikan bahwa BIJB dapat beroperasi sesuai dengan target yaitu pada Q1 tahun 2018,” sambung Virda.
PT. BIJB berharap untuk kedepannya dapat terus berkarya dan memohon dukungan dari segenap masyarakat Jawa Barat agar impian untuk mewujudkan BIJB dapat tercapai. “BIJB akan membuka gerbang dunia ke Jabar, ‘From West Java International Airport To The World’,” ucapnya.