Minggu, Februari 16, 2025
BerandaBale BandungTekan Angka Perceraian, Pemkab Launching Bimbingan Pra Nikah

Tekan Angka Perceraian, Pemkab Launching Bimbingan Pra Nikah

Bupati Bandung H.Dadang M.Naser,SH.,M.Ip saat launching bimbingan pra nikah atau kursus bagi calon pengantin (suscatin), di Gedung Moch.Toha Soreang, Senin (11/9/17). by Deni Humas Pemkab Bdg
Bupati Bandung H.Dadang M.Naser,SH.,M.Ip saat launching bimbingan pra nikah atau kursus bagi calon pengantin (suscatin), di Gedung Moch.Toha Soreang, Senin (11/9/17). by Deni Humas Pemkab Bdg

SOREANG – Sebagai upaya menekan angka perceraian di Kabupaten Bandung, Pemkab Bandung me-launching bimbingan pra nikah atau kursus bagi calon pengantin (suscatin), di Gedung Moch.Toha Soreang, Senin (11/9/17)

Bupati Bandung H.Dadang M.Naser,SH.,M.Ip  mengatakan dalam menekan angka perceraian bimbingan pra nikah bagi calon pengantin sangat penting.

“Kita upayakan tindakan preventif untuk menekan angka perceraian, yakni dengan Germas (Gerakan Masyarakat Sehat), penyelamatan ibu dan anak dalam keluarga harmonis, melalui bimbingan perkawinan bagi calon pengantin hari ini,” terang Bupati.

Menurutnya, pentingnya Suscatin akan sangat berindikasi bagi kelangsungan kehidupan yang berkelanjutan. Sebab bimbingan tersebut akan mempengaruhi peningkatan mutu keluarga yang berkualitas sebagai foundasi terpenting bagi pembangunan di masa depan.

Dari data Kementrian Agama Kabupaten Bandung, tahun 2016 tercatat 640 kasus perceraian dan sekitar 10 ribu pasangan  warga tidak memiliki buku nikah.

“Kondisi ketahanan keluarga itu, juga dipengaruhi oleh masih tingginya angka kekerasan terhadap ibu dan anak. Seperti tahun 2016 angka kematian ibu mencapai 46 kasus dan bayi tercatat 193,” sebut Dadang.

Bupati menghimbau agar pasangan calon pengantin mempersiapkan diri sebelum nantinya memutuskan untuk membina keluarga melalui bimbingan pra nikah oleh Kementerian Agama.

“Suscatin ini bukan untuk mempersulit calon pengantin, tapi memotivasi Catin serta menambah wawasan pengetahuan agar kuat dan siap saat membina keluarga nantinya, hingga menurunnya angka perceraian,” tandas Dadang.

Kepala Kemenag Kabupaten Bandung H.Dah Saepuloh, M.Mpd menyarankan tidak perlu bingung bagi warga  yang memiliki masalah seputar keluarga, pendidikan ataupun yang memerlukan bimbingan sebelum menikah. Melalui Suscatin yang disediakan Badan Pembinaan, Penasehat dan Pelestarian Perkawinan (BP4), menurut Dah masalah tersebut akan tertangani.

“Suscatin yang diikuti 120 pasang calon pengantin ini akan memberikan pengetahuan seputar pernikahan, kesehatan pra nikah juga mengenai dokumen administrasi sebagai pasangan menikah,” jelas Dah.

Narasumber Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan anak (P2TP2A) Kabupaten Bandung Hj.Kurnia Agustina Naser mengatakan, penanganan masalah keluarga harus lebih komprehensif dan komitmen keluarga untuk selaras dan harmonis.

Menurut Nia selama ini bila ada masalah dengan anak, anaklah yang disalahkan semisal disematkan sebutan anak nakal. Padahal, keluarga punya andil dalam membentuk kenakalan anak semisal keluarga yang tidak harmonis dan tidak peduli kondisi anaknya.

“Melalui Suscatin, bisa menjadi pedoman bagi keluarga yang mengalami masalah apapun. Dari mulai sebelum pernikahan sampai menikah, hingga punya anak. Semuanya bisa dikonsultasikan di sini,” kata Teh Nia.

Nia bilang persoalan anak-anak itu disebabkan karena persoalan keluarga. Maka Suscatin ini menjadi tempat untuk pembelajaran dan terus melakukan pelayanan pendidikan bagi calon keluarga.

“Jadi yang diperhatikan bukan hanya kuratif, tetapi juga preventifnya, sehingga setelah membina keluarga nantinya suami istri sudah paham perannya masing-masing,” sarannya.

BERITA LAINYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERKINI