Bale Bandung

Kaderisasi Ulama Berbasis Desa Libatkan 4.886 Peserta, Kang DS Tekankan Pentingnya Pemulasaraan Jenazah

×

Kaderisasi Ulama Berbasis Desa Libatkan 4.886 Peserta, Kang DS Tekankan Pentingnya Pemulasaraan Jenazah

Sebarkan artikel ini
Bupati Bandung Dadang Supriatna membuka Program Kaderisasi Ulama Berbasis Desa di Ponpes Al Huda Kecamatan Cicalengka, Selasa (30/12/25).

CICALENGKA, balebandung.com – Pemerintah Kabupaten Bandung kembali mempertegas komitmennya dalam penguatan kapasitas ulama dan masyarakat melalui program Kaderisasi Ulama Berbasis Desa.

Program ini diadakan di Pondok Pesantren Al Huda, Cicalengka, Selasa (30/12/2025) dan dihadiri oleh Bupati Bandung, Dadang Supriatna (Kang DS), Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung, Cakra Amiyana, Camat Cicalengka, serta Ketua MUI Kabupaten Bandung.

Kegiatan ini mengutamakan pelatihan pemulasaraan jenazah yang bertujuan untuk memastikan agar setiap desa di Kabupaten Bandung memiliki kader yang terlatih dalam mengurus jenazah warganya. Hal ini menjadi sangat penting mengingat pemulasaraan jenazah adalah kebutuhan mendasar yang pasti dibutuhkan oleh seluruh penduduk, baik laki-laki maupun perempuan.

Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung, Cakra Amiyana menjelaskan pemahaman tentang pemulasaraan jenazah ini telah menjadi kebutuhan yang sangat mendesak di Kabupaten Bandung.

Berdasarkan data, Sekda Kabupaten Bandung menyebut dalam 1.000 jiwa populasi rata-rata ada 3-4 orang yang meninggal per tahun. Jika di sebuah desa yang memiliki populasi sekitar 10.000 jiwa, lanjut sekda, maka ada sekitar 30 hingga 40 jenazah yang harus dipulasara setiap tahunnya. Sedangkan kader yang memiliki kompetensi untuk melakukan pemulasaraan jenazah sangat terbatas.

“Tentu ini akan menjadi masalah besar. Oleh sebab itu, MUI Desa memainkan peran penting dalam memastikan pelatihan ini sampai ke seluruh lapisan masyarakat,” kata Sekda Cakra Amiyana.

Sejalan dengan hal tersebut, Bupati Bandung Dadang Supriatna (Kang DS) menyampaikan program ini berakar dari pengalaman pribadinya ketika menjabat sebagai kepala desa. Saat itu, ia menyaksikan langsung sebuah tragedi ketika seorang warganya meninggal dunia dan tidak memiliki kemampuan finansial untuk membeli kain kafan. Insiden ini menjadi titik balik yang mengilhami Kang DS agar memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa depan dengan menyediakan kader terlatih di setiap desa.

Baca Juga  Dedi Mulyadi; Aspirasi Kader Golkar Dibahas di Rapimda

“Kejadian itu membuat saya bertekad untuk memastikan bahwa setiap desa memiliki kader yang mampu mengurus jenazah. Ini bukan hanya urusan bapak-bapak, tapi juga ibu-ibu karena pemulasaraan jenazah adalah kebutuhan bersama yang harus dipenuhi,” tutur Kang DS

Sejak diluncurkan pada November lalu, program Kaderisasi Ulama Berbasis Desa ini telah melibatkan 4.886 peserta yang tersebar di berbagai desa di Kabupaten Bandung. Pelatihan ini bertujuan untuk membekali peserta dengan keterampilan praktis dalam pemulasaraan jenazah sesuai syariat Islam, sekaligus memperkuat pengetahuan keagamaan setiap kader agar dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

Kang DS juga menegaskan Pemkab Bandung akan terus berkomitmen untuk mendukung program ini meskipun anggaran daerah mengalami penurunan.

“Kami berkomitmen agar dukungan pemerintah untuk insentif guru ngaji dan kegiatan keagamaan tidak akan berkurang meskipun tahun depan dana transfer ke daerah (TKD) kita berkurang hampir 1 triliun, tapi doakan juga agar pendapatan asli daerah (PAD) kita tahun depan bisa naik sebab alokasi dana kegiatan tersebut dibiayai sepenuhnya oleh PAD Kabupaten Bandung,” jelas Kang DS.

Kang DS juga mengajak masyarakat untuk mengisi malam pergantian tahun dengan doa bersama di masjid-masjid dan menghindari perayaan yang hanya bersifat hura-hura.

“Lebih baik kita mengisi malam tahun baru dengan doa bersama dan ceramah yang menyejukkan, daripada kegiatan yang tidak bermanfaat,” pungkasnya.

Kegiatan roadshow Kaderisasi Ulama Berbasis Desa ini merupakan tindak lanjut dari program serupa yang telah dilaksanakan di beberapa wilayah sebelumnya, termasuk di Gedung Ormas Islam dan Pesantren Al Ihsan Baleendah. Acara di Cicalengka ini juga menjadi bukti keseriusan Pemkab Bandung dan MUI dalam membekali kader ulama di tingkat desa, memastikan bahwa setiap warga Kabupaten Bandung dapat menerima pemulasaraan jenazah yang layak sesuai dengan ajaran Islam.***

Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *