BANDUNG, Balebandung.com – Duta Generasi Berencana (Genre) Kabupaten Garut Ananda Hierofani dan Duta Genre Kota Cimahi Nasywa Nayla Fitriyani, resmi menyandang Duta Genre Jawa Barat 2023.
Keduanya berhasil menjadi yang terbaik dari 27 kabupaten dan kota se-Jawa Barat pada Grand Final Apresiasi Duta dan Jambore Ajang Kreativitas (Adujak) Genre Jabar, di Harris Convention Center, Kota Bandung, Rabu (29/11/2023).
Sebagai pemenang, Duta Genre Jabar 2023 berhak mengantongi sederet hadiah berupa uang tunai dan bingkisan menarik, hingga voucher belanja dari panitia dan sponsor. Selanjutnya mereka akan mewakili Jabar pada ajang serupa tingkat nasional yang bakal dihelat di Semarang, Jawa Tengah, pada Desember 2023.
Mereka juga resmi bertugas sebagai ujung tombak Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat dalam mengampanyekan program penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja (PKBR), melalui pemahaman tentang pendewasaan usia perkawinan (PUP).
Sekretaris Perwakilan BKKBN Jawa Barat Irfan Indriastono menjelaskan, ajang tahunan tersebut dihelat untuk mendorong partisipasi aktif remaja dalam program Bangga Kencana. Lebih dari sekadar partisipasi, melalui program Genre remaja didorong untuk berperan sebagai subjek sekaligus ujung tombak. Dengan begitu, pelibatan remaja menjadi lebih bermakna.
“Dalam upaya meningkatkan kualitas pelaksanaan, cakupan, dan partisipasi remaja dalam pemberian informasi, pendidikan, dan konseling kesehatan reproduksi dan seksual, gizi, serta PKBR di PIK Remaja, diperlukan generasi muda yang tumbuh sebagai agent of change di tengah masyarakat. Kami berharap dengan keterkaitan ini remaja Jawa Barat lebih berperan dengan segala kondisi,” ungkap Irfan.
Irfan menjelaskan, salah satu agent of change yang coba dibentuk oleh BKKBN melalui program PKBR adalah Duta Genre yang merupakan brand ambassador program Genre bagi remaja lainnya.
Melalui upaya praktik baik, kata Irfan, diharapkan dapat memberikan inspirasi dan terbangun semangat untuk terus berinovasi dalam memberikan yang terbaik bagi remaja-remaja di daerah masing-masing.
“Duta Genre memegang peranan penting untuk menyosialisasikan program BKKBN dalam PKBR, melalui pemahaman tentang pendewasaan usia perkawinan, sehingga mereka mampu melewati lima transisi kehidupan masa remaja dengan baik,” harap Irfan.
Karena itu, imbuh Irfan, melalui kegiatan ini diharapkan hadirnya para agent of change yang akan membawa remaja Jawa Barat ke arah yang positif untuk menjadikan Jabar lebih baik lagi untuk masa yang akan datang.
Selain dua kategori utama Duta Genre Putra dan Putri, Adujak Genre Jabar 2023 bertema petualangan Jumanji ini juga menganugerahkan penghargaan untuk lima kategori pendukung.
Kelima kategori ini meliputi Duta Genre Favorit, Duta Genre Inovator, Duta Genre Intelegensia, Duta Genre Motivator, dan Duta Genre Sosial Media Inspirator. Lima duta kategori ini diberikan kepada mereka yang dianggap memiliki keunggulan tertentu di luar lima besar terbaik secara keseluruhan.
Malam penganugerahan Adujak Genre Jabar 2023 berlangsung dalam suasana meriah. Adu yel-yel dan teriakan dukungan suporter menggema di area coenvention center nyaris sepanjang babak grand final.
Selain dari anggota Genre se-Jawa Barat, panitia juga mengundang suporter spesial dari masing-masing daerah, baik dari unsur pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) yang membidangi program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Bangga Kencana) maupun para Bunda Genre yang nota bene merupakan para nyonya kepala daerah di kabupaten dan kota. Tak ketinggalan para orang tua Duta Genre turut dihadirkan untuk memberikan dukungan langsung kepada sang buah hati.
Sementara itu, ditemui usai dikukuhkan sebagai Duta Genre Putra Jawa Barat, Ananda Hierofani mengungkapkan, peran remaja agar bisa berkontribusi terhadap wujudnya Indonesia Emas 2045 adalah dengan cara memperkuat pengetahuan dan keterampilannya melalui studi yang serius dan menguasai teknologi dan informasi. Kedua hal itu menjadi sarana untuk menumbuhkan kreatifitas, inovasi, dan kolaborasi positif.
Peran lain adalah menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan. Juga senantiasa berpartisipasi aktif dalam mewujudkan kehidupan sosial yang inklusif dan responsif terhadap pemasalahan sosial yang terjadi dengan memberikan solusi yang terukur dan dapat di implementasikan.
Tak hanya itu, imbuh Ananda, program Genre yang bertujuan untuk mengatasi berbagai perilaku beresiko perlu dilaksanakan dan disosialisasikan dengan baik. Untuk itu, perlu kerja sama dari berbagai pihak yang bertanggung jawab dan berperan penting dalam menyukseskan program ini.
“Kerja sama yang didukung oleh banyak pihak ini tentunya diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan ruang kolaborasi dan mengembangkan kelembagaan serta membangun jaringan penanganan permasalahan remaja mulai dari pemerintah pusat hingga masyarakat,” papar Ananda.
Mengutip pernyataan Gubernur Jawa Jawa Barat 2018-2023 Ridwan Kamil, Ananda menegaskan Indonesia butuh banyak pemuda pencari solusi, bukan pemuda pemaki-maki. Karena itu, remaja harus menjadi remaja yang memberikan banyak solusi.
“Bukan tentang seberapa bagus solusi itu, tapi seberapa banyak solusi yang bisa digunakan dalam menghadapi sebuah permasalahan sosial,” tukas Ananda.
Sementara Duta Genre Putri Nasywa Nayla Fitriyani menekankan pentingnya remaja memiliki literasi digital untuk melibatkan diri secara lebih bermakna. Menurutnya, hakikat literasi digital mengacu pada proses “membaca” dan “memahami”, serta kemampuan bekerja dan penggunaan berbagai perangkat teknologi informasi dan komunikasi menjadi sebuah pengetahuan baru.
Menurut Nasywa kegiatan literasi digital dapat dikembangkan dengan menggunakan model multiliterasi.
“Artinya, generasi milenial tidak hanya perlu diajari untuk mengikuti standar literasi informasi, tetapi juga memperoleh keterampilan lain di lingkungan digital saat ini,” ungkap Nasywa.
Menurutnya informasi yang dihasilkan dapat menjadi pengetahuan baru dan masyarakat yang lebih baik dapat dibangun dengan menggunakan perangkat digital secara etis dan santun.
“Pada saat yang sama, bertanggung jawab dan memperhatikan aspek sosial, budaya, ekonomi, dan hukum,” tandas Nasywa menambahkan. ***