Sabtu, Oktober 5, 2024
BerandaBale Kota BandungDilarang Ngasih Duit ke Pengemis di Kota Bandung

Dilarang Ngasih Duit ke Pengemis di Kota Bandung

Kepala Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kota Bandung Tono Rusdiantono saat Bandung Menjawab di Taman Sejarah Bale Kota Bandung, Selasa (12/12/17). by Humas Pemkot Bdg
Kepala Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kota Bandung Tono Rusdiantono (tengah) saat Bandung Menjawab di Taman Sejarah Bale Kota Bandung, Selasa (12/12/17). by Humas Pemkot Bdg

BALEKOTA – Kepala Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kota Bandung Tono Rusdiantono kembali mengimbau warga dan wisatawan di Kota Bandung untuk tidak memberikan sumbangan kepada Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), seperti pengemis jalanan. Cara tersebut dinilai tidak mendidik dan tidak menyelesaikan persoalan kemiskinan.

Sebagai sesama manusia, Tono mengaku kita memang harus saling tolong menolong dalam kebaikan. Memberi sedekah merupakan salah satu perilaku baik yang patut dicontoh. Di samping itu, memberi bantuan kepada yang membutuhkan dianjurkan oleh semua ajaran agama.

Akan tetapi, tukas Tono, warga juga harus cerdas kepada siapa ia memberikan donasi dan apa dampaknya bagi yang diberi bantuan. Jangan sampai donasi yang kita berikan justru berdampak kurang baik bagi penerimanya.

“Saya imbau kepada masyarakat mudah-mudahan bisa mengerti. Jadi, setiap orang yang datang ke Bandung, baik warga maupun wisatawan, tidak diperbolehkan memberikan donasi kepada mereka yang meminta-minta atau PMKS yang ada di jalan. Itu waspada, tidak boleh diberikan,” tegas Tono dalam Bandung Menjawab di Taman Sejarah Bale Kota Bandung, Selasa (12/12/17).

Ia melanjutkan, “Karena selain akan terjadi penumpukan PMKS di Kota Bandung, juga tidak mendidik. Mendidik mereka menjadi malas. Mendidik mereka menjadi berpenyakit, penyakitnya penyakit malas.”

Tono sendiri mendapat laporan bahwa para PMKS itu sengaja dikirim dari luar kota menggunakan kereta. Sesampainya di stasiun, mereka diangkut menggunakan mobil bak terbuka dan diturunkan di titik-titik tertentu.

“Ada yang di Kiaracondong, ada yang di mana,” imbuh Tono. Ia menyebutkan ada 32 titik di Kota Bandung yang menjadi pusat-pusat operasi PMKS. Delapan diantaranya yang paling banyak antara lain Pasteur, Sukajadi, Pasirkoja, Bawah Pasopati, Cikapayang, Kiaracondong, Jalan Otista, dan Jalan Laswi.

Tono menekankan agar warga lebih baik menyalurkan donasi kepada lembaga yang betul-betul konsen untuk menolong orang miskin. “Kalau mau memberikan donasi, berikan kepada lembaga-lembaga dan sesuai aturan. Punya ijin dan betul,” saran Tono.

Ia seringkali melakukan razia PMKS di titik-titik rawan. Salah satu sasarannya adalah Manusia Silver, yakni para pengemis yang seluruh tubuhnya dibubuhi cat berwarna silver.

Setelah ditelusuri, Tono mendapatkan fakta bahwa 70% dari mereka bukanlah warga Bandung, melainkan pendatang yang mencari uang di Bandung.

“Kemarin itu ada dari Medan, ada lagi kita cek dari Cianjur. Dari Bandung juga ada, kita tidak menutup kemungkinan. Tapi itu hanya yang di bawah Pasupati,” jelas Tono.

Di penghujung tahun ini, Tono kembali harus bersiap-siap sebab biasanya pada momentum pergantian tahun PMKS kembali merebak. Orang-orang baru akan hadir meramaikan Bandung. “Tahun baru biasanya kita siapkan aparat, terutama untuk operasi,” tandasnya.

BERITA LAINYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERKINI

spot_img