BANDUNG, Balebandung.com – Bakal calon Bupati Bandung dari Partai Golkar Deding Ishak mendapat dukungan dari komunitas Perkumpulan INTI (Indonesia Tionghoa) Kabupaten Bandung. Dukungan yang disampaikan secara resmi tersebut disampaikan di kediaman Deding Ishak di Jalan Logam, Buahbatu, Bandung, Rabu (10/6) malam.
Deding menerima surat dukungan resmi dari Ketua Perkumpulan INTI Kabupaten Bandung Tjin Bun Loi atau akrab disapa Aloy, didampingi Indah Ayu Pratiwi (Komisioner Kiprah Perempuan INTI), Soni Samsoni (Sekretaris DPD), dan Lislianny (Bendahara DPD).
“Ketua dan pengurus INTI datang bertemu saya di rumah, menyatakan dukungan secara resmi kepada saya untuk menjadi calon Bupati Bandung dari Partai Golkar. Mudah-mudahan dukungan ini merupakan tambahan energi baru bagi saya untuk terus berjuang dalam pencalonan ini,” tutur KDI (Kang Deding Ishak), panggilan akrab Deding Ishak.
KDI mengaku nyaman sebagai politikus karena sering berjumpa dengan banyak orang dengan beragam latar belakang. Dia pun menandaskan dirinya sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
“Saya temukan pengalaman dengan berbagai latar belakang, ada orang Timor, Papua, Dayak, Lampung, Toraja, Minahasa, Batak, Aceh. Sebagai poltikus dan akademisi saya harus siap memimpin banyak orang dari semua suku dan agama,” tandasnya.
Deding pun mengisahkan pengalamannya berkunjung ke beberapa daerah saat menjadi pimpinan di legislatif dan banyak orang dari berbagai etnis, suku, dan agama.
“Mereka berjuang bersama Republik Indonesia,” kata Deding Ishak, seraya menjanjikan keadilan bagi semua golongan masyarakat.
Ketua Perkumpulan INTI Kab. Bandung Tjin Bun Loi mengatakan, pihaknya sepenuh hati memberikan dukungan dan siap menyukseskan KDI untuk menjadi calon Bupati Bandung.
“Kami mendukung penuh KDI. Kandidat calon bupati memang banyak, tapi yang kena di hati tidak banyak. Jadi, karena kami dengan KDI merasa satu visi dan misi, jadi kami merasa ada chemistry karena sudah bertemu beberapa kali dengan KDI,” kata Aloy.
Pihaknya berharap jika KDI menjadi Bupati Bandung untuk bisa meningkatkan kondisi dari yang sudah baik untuk menjadi lebih maju dan lebih baik lagi dan banyak membawa manfaat bagi masyarakat Kabupaten Bandung.
Aloy menjelaskan perkumpulannya merupakan organisasi sosial kemasyarakatan bersifat kebangsaan, bebas, mandiri, nirlaba, dan non-partisan.
Tujuan didirikannya untuk menyelesaikan “Masalah Tionghoa di Indonesia”, sebagai warisan sejarah masa lalu. Didirikan pada tanggal 5 Februari 1999 di Jakarta.
“Pengikutsertaan seluruh WNI Keturunan Tionghoa secara menyeluruh, bulat, dan utuh adalah syarat mutlak penyelesaian masalah Tionghoa di Indonesia,” kata Tjin Bun.
Walaupun sebagian besar anggotanya adalah WNI keturunan Tionghoa, kata Aloh, namun Perkumpulan INTI bukan merupakan organisasi ekslusif, namun terbuka untuk semua warga negara Republik Indonesia.(*)