SOREANG, Balebandung.com – Pertemuan Nasional Fasilitas Kesehatan BPJS Kesehatan jadi ajang penting bagi penyelenggara jaminan kesehatan nasional dalam upaya meningkatkan mutu layanan kesehatan di Indonesia.
Bertema “Kolaborasi dalam Transformasi Mutu Layanan yang mudah, cepat, dan setara kepada peserta Jaminan Kesehatan Nasional”, acara ini mengundang perhatian pemerintah dan pemangku kepentingan kesehatan dari seluruh penjuru negeri.
Dalam penyampaiannya, Kepala Cabang BPJS Kesehatan Soreang, Agus Ramlan Hidayat, menegaskan bahwa tahun 2023 adalah momentum penting dalam perjalanan BPJS Kesehatan, dengan fokus utama pada Transformasi Mutu Layanan.
Melalui transformasi ini, BPJS Kesehatan bertujuan untuk memberikan pelayanan yang mudah diakses, cepat pelayanannya, dan setara untuk setiap peserta JKN.
Agus Ramlan menyebutkan, salah satu langkah nyata yang telah diambil BPJS Kesehatan adalah peningkatan akses layanan kesehatan bagi peserta JKN, terutama bagi masyarakat yang berada di Daerah Belum Tersedia Fasilitas Kesehatan yang Memenuhi Syarat (DBTFMS).
“Kerja sama dengan rumah sakit apung/bergerak telah memberikan solusi untuk memastikan bahwa masyarakat di daerah-daerah terpencil pun dapat merasakan manfaat layanan kesehatan yang memadai. Ini hanyalah salah satu contoh dari upaya nyata BPJS Kesehatan dalam memberikan pelayanan yang inklusif,” terang Agus.
Transformasi Mutu Layanan juga mencakup upaya simplifikasi administrasi pelayanan. Proses administratif yang lebih sederhana, seperti penggunaan KTP saat mengakses layanan kesehatan, tanpa perlu fotokopi berkas, alur layanan rujukan yang efisien, dan digitalisasi pelayanan dan pengklaiman.
Selain itu, percepatan penyelesaian pengaduan peserta melalui BPJS Satu menjadi langkah proaktif dalam menjawab kebutuhan peserta JKN.
“Tingkat kepuasan peserta JKN telah mencapai 89,6 persen, yang menunjukkan bahwa inisiatif BPJS Kesehatan memberikan hasil yang positif. Hasil survei tersebut memvalidasi upaya berkelanjutan untuk memenuhi ekspektasi peserta dalam hal pelayanan kesehatan yang berkualitas,” ungkap Agus.
Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024, Indonesia bertekad mencapai cakupan kepesertaan semesta Program JKN atau Universal Health Coverage (UHC) pada tahun 2024.
Untuk mencapai tujuan ini, kerja sama dengan pemerintah adalah sangat penting. Melalui Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2022 telah memberikan dasar yang kuat untuk kerja sama yang lebih erat antara BPJS Kesehatan, kementerian dan lembaga, serta pemerintah daerah dalam menyelenggarakan Program JKN dan memastikan perlindungan kesehatan bagi seluruh penduduk.
“Per 1 September 2023 cakupan kepesertaan JKN di Kabupaten Bandung yang mencapai
3.622.586 atau lebih 97,86 persen dari total seluruh penduduk, merupakan bukti nyata dari upaya bersama untuk menghadirkan perlindungan kesehatan bagi masyarakat khususnya Kabupaten Bandung,” kata Agus.
Sementara itu pemanfaatan layanan kesehatan yang terus meningkat oleh peserta JKN yang berkunjung ke fasilitas kesehatan mencerminkan kepercayaan yang semakin tinggi dari masyarakat terhadap Program JKN.
Agus mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada seluruh jajaran manajemen fasilitas kesehatan dan semua pihak yang telah berperan aktif dalam mendukung pelaksanaan Program JKN di wilayah Kabupaten Bandung. Kolaborasi ini merupakan tonggak keberhasilan dalam menghadirkan layanan kesehatan yang lebih baik untuk seluruh masyarakat Indonesia.
Pada kegiatan ini, BPJS Kesehatan Cabang Soreang juga memberikan apresiasi berupa piagam penghargaan yang diberikan secara langsung kepada fasilitas kesehatan yang berkomitmen dalam meningkatkan mutu pelayanan JKN tahun 2023 tingkat Kabupaten Bandung.
Piagam Penghargaan antara lain diberikan kepada dr. Mohamad Yosa Effendi, MMRS, kategori dokter praktik perorangan; drg. Oktavia Sasmita kategori dokter gigi; Puskesmas Dayeuhkolot kategori puskesmas; dan Klinik Malda Medika kategori klinik pratama.
Sementara itu di tingkat Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) apresiasi diberikan kepada Klinik Utama Jantung Hasna Medika Bandung kategori klinik utama. Kemudian Rumah Sakit Umum Bina Sehat kategori rumah sakit kelas D, RSUD Oto Iskandar Di Nata kategori rumah sakit kelas C, serta RSUD Al Ihsan kategori rumah sakit kelas B yang juga meraih peringkat pertama level Nasional.
“Harapannya dengan kegiatan ini mengugah fasilitas kesehatan untuk memberikan pelayanan yang optimal bagi peserta JKN,” ucap Agus.
Melalui kolaborasi BPJS Kesehatan bersama seluruh fasilitas kesehatan dan stakeholder terkait, siap membangun masa depan kesehatan Indonesia yang lebih cerah melalui pelayanan yang mudah, cepat, dan setara.
Senada dengan Agus, Kepala Seksi Mutu Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, drg.Italia juga ikut memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh fasilitas kesehatan di Kabupaten Bandung atas komitmen dengan mengedepatkan mutu dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Ke depannya, kata Italia, Dinas Kesehatan akan terus membina seluruh faskes dari sisi Mutu Pelayanan kepada peserta. Kalau di wilayah pemerintahan kami membentuk Tim TPCB (Tim Pembina Cluster Binaan) yang bertugas memastikan mutu layanan dilakukan oleh Faskes Pemerintah.
“Di luar itu, kami juga tetap melakukan pengawasan setiap bulan untuk juga memastikan mutu pelayanan dan perbaikan-perbaikan yang berkelanjutan,” imbuh Italia.
Ia menambahkan kegiatan ini merupakan momen yang baik dalam peningkatan mutu layanan pada berbagai sektor di fasilitas kesehatan antara lain sarana pra sarana, SDM, mutu pelayanan. Sehingga diharapkan dengan mutu layanan yang baik, kepuasan Masyarakat juga meningkat.***