SOREANG,balebandung.com – Bupati Bandung HM. Dadang Supriatna meresmikan Pasar Sehat Soreang Kabupaten Bandung, Selasa (7/2/2023). Peresmian Pasar Sehat Soreang ini kerjasama antara Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung dengan PT. Bangunbina Persada, sekaligus pengukuhan Hj. Emma Dety Permanawati sebagai Duta Pasar Rakyat Kabupaten Bandung.
Pasar Sehat Soreang itu dibangun pada lahan seluas 29.385 meter persegi. Di atas lahan itu telah dibangun pasar dalam 2 blok dan 2 lantai yang mengakomodir pedagang eksisting Pasar Soreang, dan para pedagang kaki lima (PKL) sekitar pasar dan terminal dengan jumlah 1.806 kios/lapak, dengan rincian 1.112 kios dan 694 lapak (pedagang basahan dan makanan/minuman).
Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan bahwa dalam pelaksanaan peresmian Pasar Sehat Soreang ini merupakan hari bersejarah, karena bertepatan dengan satu abad Nahdlatul Ulama (NU). Bupati Bandung juga mengucapkan terima kasih kepada pihak PT. Bangunbina Persada yang telah berkolaborasi dengan Pemkab Bandung dalam upaya membangun dan mewujudkan Pasar Sehat Soreang sebagai pusat kegiatan ekonomi masyarakat.
“Pasar Sehat Soreang ini telah menjadi pasar rakyat yang telah sesuai standar nasional Indonesia yang dibuktikan dengan yang dibuktikan dengan sertifikat SNI. Pasar Sehat Soreang juga telah mendapatkan penghargaan dalam festival pasar rakyat Jawa Barat 2022 sebagai pasar inspiratif dari Gubernur Jawa Barat dan Kementerian Perdagangan dalam festival pasar rakyat tahun 2022,” kata Dadang Supriatna.
Bupati Bandung mengatakan, Pasar Sehat Soreang yang dibangun di atas lahan seluas 29.385 meter persegi, sebagian digunakan oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung untuk digunakan sebagai terminal seluas 2000 meter persegi.
“Pasar Sehat Soreang yang ditempati oleh 1.806 pedagang ini, telah selesai pembangunnya pada tahun 2022 lalu,” kata Dadang Supriatna.
Dikatakannya, Pasar Sehat Soreang ini mempunyai cakupan pelayanan hingga beberapa kecamatan, di antaranya Kecamatan Soreang, Kutawaringin, Katapang, Cangkuang, Pasirjambu dengan omset kurang lebih sebesar Rp 2,5 miliar. “Semoga terus mengalami peningkatan,” harapnya.
Sebagaimana diketahui, imbuh Dadang Supriatna, bahwa pasar rakyat sebagai simpul ekonomi daerah harus menjadi penggerak ekonomi, khususnya di wilayah Soreang dan kecamatan lainnya dalam pemberian pelayanan kebutuhan masyarakat.
“Kondisi Pasar Soreang, sebelumnya merupakan pasar yang becek, kumuh, semrawut, kotor dan kurang nyaman. Baik bagi pedagang maupun para pembeli atau pengunjung. Setelah direvitalisasi pengelolan pasar dilakukan secara profesional. Sarana fisik pasar jadi lebih bersih, aman, nyaman, juga dilengkapi dengan digitalisasi pasar,” tuturnya.
Dadang Supriatna berharap dengan diresmikannya Pasar Sehat Soreang ini, PT Bangunbina Persada sebagai mitra pengelola dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung harus mampu memberdayakan para pedagang Pasar Sehat Soreang.
“Dalam upaya meningkatkan ekonomi masyarakat. Sebagai mana kita ketahui, kita baru saja recovery dari pandemi Covid-19 dan permasalahan inflasi daerah. Saya sudah melihat, Pasar Sehat Soreang ini sudah kelihatan sehat” ujarnya.
Bupati Bandung pun tak berharap disaat hari ini diresmikan, dua hingga tiga bulan atau tahun depan berubah lagi.
“Saya berharap dalam pengelolaannya secara disiplin,” harapnya.
Dadang Supriatna pun meminta kepada pihak pengelola Pasar Sehat Soreang yang baru saja dikukuhkan, jika ada premanisme di lingkungan pasar tersebut segera lapor ke Polresta Bandung.
“Dengan kenyamanan, bahwa kita bisa melakukan penjualan atau dagang secara aman dan nyaman,” katanya.
Menurutnya, dengan adanya gerak cepat dari jajaran Polresta Bandung itu akan mempengaruhi terhadap keberlangsungan kegiatan di Kabupaten Bandung.
“Terima kasih kepada Pak Kapolresta Bandung dan Pak Dandim sebagai Forkopimda Kabupaten Bandung,” katanya.
Ia menyebutkan bahwa Kabupaten Bandung saat ini masuk dalam kondisi antisipasi. Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Bandung serta dinas lainnya, selalu memperhatikan dan mengingatkan, bahwa negara dalam kondisi kurang baik yaitu menghadapi inflasi.
“Tentunya, pasar salah satu pusat pertumbuhan ekonomi, salah satu pusat penyampaian pedagang terutama dalam kebutuhan pangan. Kepala Disdagin harus selalu mengawasi. Peningkatan harga sembako tolong untuk dikendalikan,” katanya.
Dadang Supriatna pun berharap ada kerjasama dari pedagang pasar maupun Kepala Disdagin untuk selalu melaporkan kondisi di lapangan. “Karena berpengaruh terhadap indikator salah satunya inflasi, salah satunya mengamankan inflasi Kabupaten Bandung. Saat ini Kabupaten Bandung yang asalnya 5,5 persen, inflasi kita meningkat menjadi 7,4 persen karena terpengaruh dari peningkatannya harga atau tarif PDAM, kenaikannya bisa dikendalikan di 20 persen. Tetapi karena ini menyangkut wilayah aglomerasi wilayah Bandung Raya dan Bandung Meteropolitan, sehingga berpengaruh terhadap penilaian inflasi di Kabupaten Bandung.
Sementara itu Asisten Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bandung H. Marlan mengatakan, bahwa pembangunan Pasar Sehat Soreang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pasar. “Sehingga pasar lebih tertata, lalu lintas lebih berfungsi dengan harapan dapat meningkatkan pengunjung pasar dan meningkatkan omset pedagang sekaligus meningkatkan kesejahteraan para pedagang yang pada akhirnya dapat meningkatkan perekonomian di sekitar Pasar Sehat Soreang tersebut,” tutur Marlan.
Marlan mengatakan, Pasar Sehat Soreang juga menjadi ajang aktivitas para pedagang dan tempat berkumpulnya kaum millenial.
Pada peresmian Pasar Sehat Soreang itu, turut dihadiri Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo, Dandim 0624/Kabupaten Bandung Letkol Inf Hamzah Budi Susanto, Asisten Administrasi Umum Kabupaten Bandung Hj. Nina Setiana, Kepala Disdagin Kabupaten Bandung Dicky Anugrah dan sejumlah pihak lainnya.***